Berkenalan dengan editor Zed

Berkenalan dengan editor Zed

Zed adalah editor yang baru-baru ini saya temui, dan saya tertarik untuk mencobanya, karena editor ini memiliki fitur yang menarik, seperti:

  • Syntax highlighting
  • Multiple cursors
  • Multiple selections
  • Auto completion
  • Code folding
  • Code navigation
  • Code search
  • Code linting
  • dan lain-lain

Zed juga memiliki koneksi terhadap Github copilot, yang bisa membantu dalam menulis kode, karena bisa memberikan saran kode, dan juga bisa mengingat kode yang pernah kita tulis sebelumnya.

Zed tampilannya masih sederhana, dan bisa diubah-ubah sesuai keinginan, dan juga bisa diintegrasikan dengan berbagai macam bahasa pemrograman, seperti Python, Javascript, Go, dan lain-lain.

Memang Zed ini masih dalam tahap beta, dan masih banyak fitur yang belum tersedia, tapi menurut saya sudah cukup untuk digunakan dalam menulis kode.

Untuk yang terbiasa dengan editor seperti VSCode, Atom, Sublime Text, dan lain-lain, mungkin akan sedikit kaget dengan tampilan Zed, karena memang tampilannya masih sederhana, tapi menurut saya, editor ini cukup untuk digunakan dalam menulis kode dan kebutuhan editing sederhana lainnya.

Untuk beberapa fitur seperti kustomasi pada tampilan editor ini masih perlu banyak improment, tentu saja ini untuk yang sangat terbiasa dengan editor VScode seperti saya.

Informasi mengenai editor Zed bisa dilihat di https://zed.dev/.

Sedikit nostalgia

Sedikit nostalgia

Sedang melihat-lihat daftar film dimedia streaming, kadang punya kebiasaan untuk melihat dulu trailernya sebelum melihat filmnya secara keseluruhan, dan barusan melihat trailer yang openingnya seperti di atas.

Langsung mengingatkan saya zaman dulu ketika masih kuliah, hubungannya apa? zaman dulu memiliki kebiasaan, ngumpulin uang bekal yang dikirim orang tua, saat itu di bandung ngekos, jadi kudu hemat, nah uang yang dikumpulkan itu saya belikan buku (ngaku, bajakan, di taman sari) atau apapun yang berbau komputer, salah satunya majalah.

Majalah yang saya kumpulkan Info Komputer, Mikrodata dan tentu saja majalah CHIP, kemudian saya juga mulai beli majalah Info Linux, saya biasanya beli majalah-majalah tersebut di pasar Suci, karena lebih dekat dengan kampus daripada beli ke Palasari atau Cikapundung.

Di majalah CHIP ini, suka ada CD yang didistribusikan bersamaan dengan majalahnya, dan isinya bisa macam-macam, omong-omong, saya beli majalah ini biasanya minus satu bulan, majalah yang tidak terjual bulan itu, akan dijual lebih murah pada bulan depannya, karena sudah ganti cover dan redaksi.

CD ini isinya ada aplikasi, kadang juga distro linux atau artikel-artikel lain, dan tentu saja trailer film, yang biasanya dalam format Apple Quicktime.

2000 awal berkenalan dengan linux, redhat, dan 2002 sudah menggunakan Linux secara penuh, awalnya masih dual boot, waktu itu kadang jadi sulit sekali untuk memutar film yang ada di majalah CHIP karena kendala codec yang tidak support, tapi ketika menemukan distro linux Mandrake, jadi lebih mudah dalam hal multimedia, baik video atau musik.

Karena hal yang sederhana seperti melihat gambar di atas, bisa langsung membuka ingatan, momen ketika hunting majalah bekas dan juga asiknya baca buku sambil berdiri.

Auto assigned Jira Service Management based on Opsgenie on-call rotation →

Well, at last, i can auto assign Jira ticket on the Service Desk system to the on-call engineer that was on the rotation, this will solve the current situation where i have to assign someone as a default assignee, with this whoever is on-call, they will get the ticket.

Yura Yunita - Tenang (Short Film) →

Yura Yunita - Tenang

Nemu music video dari lagu Tenang yang dinyanyikan oleh Yura Yunita, music video-nya sendiri tidak dalam bentuk yang biasa, tapi berupa film pendek.

Alur cerita film pendek inilah, atau setidaknya menit pertamanya, hal yang saya alami juga, saya mulai lupa suara bapak, saat itu tidak ada kamera yang bisa menangkap gambar dan suara bapak, suara Ibu masih sangat jelas di kepala, mungkin karena Ibu nyusul bapak baru-baru ini aja, mungkin itu alasannya masih terasa jelas suara beliau, meski terkadang saya lupa kalau Ibu sudah ga ada.

Saya gak tau cari sumber untuk bisa mendengarkan lagi suara bapak darimana.

Our Digital Lives Are Too Fragile →

The death of free Evernote is just one example of how our datafied lives are entangled with the fates and whims of tech companies. In August, users on X (formerly known as Twitter) lost three years’ worth of photos. And last month, Google Drive started hemorrhaging files, with some users losing years of data. Our digital life has become increasingly impermanent and is mostly outside of our control, making the threat and pain of digital loss ever more acute.

This is not the first time, nor the last time, data loss, especially the one that was not our fault.

And true, sometimes if we Googled how to backup our files, it will recommended you to store the files in the cloud, in some sort of storage service like Dropbox, Google Drive, or iCloud Drive.

Sometimes the technology also a curse, with today’s advancement, for example the camera getting good, and of course the quality of the photos are great too, and it has a bigger file size obviously, that contributed to how much space we should allocated. As a quite sentimental person, sometimes i kept even the “ugly” photos, or “unprepared scene” photo, it’s just captured the moments with all of the candidness, to make it more realistic.

Then came the bills, and it can be expensive, currently i’m using Google Drive and iCloud Drive to backup my files, iCloud specific for my mac and iPhone, and it recently almost hit the maximum threshold, i was hesitant pay more to Google and Apple, now i have external drives to backup my files, that too almost filled up, 3TB storage space was not enough, need to purchase another, but it also came with its own risk, the drive might stop working, i’ll eventually lost my data, for now the data in the cloud still secured, no dataloss like many other user’s experienced.

Redundant backup might help, but expensive. so for now, selecting which files that i can afford to lose, and obviously my family photo collections is not the one, maybe i’ll consider buy more space (and external drive) it if hit the threshold.