Reksadana sebagai salah satu cara untuk berinvestasi non-sektor rill (emas, properti, dll) menjadi salah satu cara mudah untuk melakukan investasi tanpa harus melakukan pembelian sesuatu yang fisik, setidaknya itu apa yang saya rasakan dan mengerti semenjak membeli produk reksadana, untuk mengetahui apa itu reksadana, silakan baca artikel ini dan jenisnya.
Untuk informasi seputar personal finance dan artikel investasi lainnya, silakan buka Seputarfinansial.com.
Dulu saya melakukan transaksi pembelian/penjualan unit reksadana di bank commonwealth, di bank ini menyediakan fitur di aplikasi web bankingnya pembelian atau penjualan (redemption) unit, nyaman, tapi pilihan terbatas (ini pengetahuan saya 3 tahun ke belakang, sudah tidak aktif menggunakan commbank).
Saat ini saya mencoba melakukan investasi reksadana melalui Bukalapak dan Tokopedia, di Bukalapak produk/fitur reksadana menggunakan nama BukaReksa, sedang di Tokopedia menggunakan diberi nama, Reksa Dana di menu keuangan.
BukaReksa
Membuka akun reksadana di Bukalapak terbilang mudah, dengan login ke Bukalapak dan juga daftar sebagai nasabah BukaReksa, dengan melengkapi identitas dan mengunggah photo KTP dan juga tandatangan digital di aplikasi Bukalapak, maka aplikasi reksadana sudah selesai, selanjutnya tinggal menunggu approval dari pihak BukaReksa (Bukalapak menggunakan Bareksa sebagai manajer investasi agen penjual).
Dari pengajuan aplikasi (diajukan pagi hari) sampai penyetujuan terhitung cepat, hitungan 2 jam aplikasi saya sudah disetujui.
Pembelian Unit
Setelah aplikasi disetujui, saya bisa melakukan pembelian jenis reksadana yang dipilih, hanya saja pembelian reksadana harus menunggu lumayan lama, dari saat disetujui saya langsung membeli, sampai sorenya sekitar jam 18.30 proses pembelian saya masih dalam status diproses, dan Surat Konfirmasi transaksi (SKT) belum terbit. kemungkinan besar, proses rekapitulasi dilakukan dengan batch. Produk pertama yang saya beli di BukaReksa adalah Saham (yeah, agresif), dengan NAB saat itu Rp26.478,84, saya membeli unit senilai Rp100.000, untuk transaksi pembelian ini saya dikenakan semacam biaya tambahan (dalih kode pembayaran) sebesar Rp793.
Tanggal 11 Juli, unit sudah bisa dilihat di kolom portfolio, ini lebih cepat dari Tokopedia, ini tandanya sudah muncul SKT dari pembelian sebelumnya.
Tokopedia Reksa Dana
Membuka akun reksadana di Tokopedia juga hampir sama dengan Bukalapak, memasukan identitas dan photo KTP dan juga tandatangan di aplikasi Tokopedia, untuk penyetujuan aplikasi reksadana agak lebih lama dari BukaReksa, dari permohonan aplikasi reksa dana baru disetujui sekitar jam 17.15 (dibanding Bukalapak jam 11.43), Tokopedia Reksa Dana juga menggunakan Bareksa sebagai manajer investasi.
Pembelian Unit Reksa Dana
Pembelian unit di tokopedia lebih mudah menurut saya, tinggal melakukan checkout seperti biasa, saya pilih Mandiri virtual account dan melakukan transfer ke sana, dan serunya, tidak ada biaya tambahan apapun, saya beli unit senilai Rp100.000 dan uang yang saya transfer tetap. Untuk di Tokopedia, saya masih belum melihat pilihan produk reksadana yang lain, hanya ditampilkan Syeilendra tidak ada produk lain, atau tampilan seperti BukaReksa yang lengkap. Dari unit yang dibeli, menurut tulisan yang tertera, dari tanggal beli 10 juli, maka unit akan aktif pada 12 juli 2018, ini bisa jadi lebih cepat, karena sebelumnya juga akun saya menurut yang tertera diperkirakan akan aktif tanggal 11 juli, tapi bisa lebih cepat.
Selanjutnya
Untuk berikutnya saya akan coba untuk menuliskan pembelian variasi jenis Reksadana yang ada di masing-masing toko online ini (jika ada), dan juga perkembangan nilai dari tiap jenis reksadana yang dibeli.