← back to home

Tahu, Limbah dan Racun


Plastic waste from America, collected for recycling, is shipped to Indonesia. Some is burned as fuel by tofu makers, producing deadly chemicals and contaminating food

Cukilan dari sub-judul dari artikel yang ditulis oleh New York Times.

Tahu memang bagian dari makanan orang Indonesia, banyak masakan yang dibuat dengan bahan dasar tahu, dari oreg tahu, sayur tahum dan lainnya. Tapi dengan membaca artikel di atas lumayan membuat ngeri juga sih, kadar racun yang dikandung oleh Tahu itu sangat tinggi, di artikel itu disebutkan dilakukan tes tingkat racun yang ada di tanah, dengan meneliti racun yang dikandung oleh telur ayam, yang mana telur ayam biasa digunakan sebagai barometer “kesehatan” tanah.

Eggs are commonly used for testing contamination because chickens effectively sample the soil as they forage and toxins accumulate in their eggs.

Dan telur yang dihasilkan oleh ayam tersebut melampaui batas aman untuk konsumsi, sangat beracun.

Hal ini dikarenakan aktivitas pembakaran plastik limbah yang diimpor dari luar (terutama dari amerika), beberapa limbah ada yang bisa digunakan kembali, tapi lebih banyak yang tidak bisa dipakai, intinya benar-benar sampah. Dan sampah tersebut hanya memiliki satu jalan, yaitu dibakar, dan mungkin dalam pikiran orang-orang membakar sampah bisa dimanfaatkan sekalian membuat Tahu, di sini terjadi 2 masalah baru, udara yang tercemar dan juga Tahu yang tercemar racun.

Polutan yang ada di udara, tanah dan makanan di daerah itu banyak sekali, salah satunya Dioxin, yang bisa menyebabkan kanker, parkinsons dan cacat lahir.

Testing of eggs laid by chickens in Tropodo, a village of 5,000 people, found high levels of several hazardous chemicals including dioxin — a pollutant known to cause cancer, birth defects and Parkinson’s disease — according to a report released this week by an alliance of Indonesian and international environmental groups.

Dan saya rasa banyak daerah lain (seperti Lakardowo, Mojokerto misalkan) yang memiliki masalah lingkungan yang bisa berimbas terhadap kesehatan masyarakat, sekarang dan nanti.

Update

Ini Alasan Pabrik Tahu di Sidoarjo Masih Gunakan Sampah Plastik Impor.

“Karena menggunakan bahan bakar lainnya biayanya mahal. Mengunakan bahan bakar sampah plastik ini biaya lebih ngirit,” kata Khambali, salah satu pekerja pabrik tahu kepada detikcom di lokasi, Senin (18/11/2019).

Alasan klasik sih, masalah bahan bakar mahal, jadi lebih hemat membakar sampah.


Tags: #health, #daily found, #toxic, #environment