Jurnaling merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan dalam mendokumentasikan apa yang kita kerjakan atau update yang hendak kita sampaikan dalam satu project yang kita kerjakan, ada framework yang bisa dikerjakan yang menjadi compliment terhadap jurnaling, yaitu framework PPP (Progress, Problem, Plan, tidak selalu dalam urutan ini).
Dengan mendefinisikan,
- Progress
Menceritakan progres atau apa yang sudah diraih dalam satu minggu misalkan (durasi bebas, bisa satu hari, minggu, bulan) - Problem
Menceritakan kendala yang dihadapi dalam mencapai progres itu, baik yang sudah dilalui atau yang sedang dilalui, belum selesai. - Plan
Rencana apa saja yang akan dikerjakan, diraih minggu depan (besok, bulan depan)
Contoh implementasi, PPP saya gunakan ketika meng-update tim sendiri dan tim lain terkait dengan project yang sedang saya dan tim saya lakukan, sehingga bisa dimengerti oleh tim lain dan bisa bersinergi,
- Progress
- Membuat automation (saat ini berhasil mengurangi manual step untuk provisioning dan deployment)
- Pods untuk tipe special project berhasil disupport
- Implementasi NLB untuk beberapa service (yang lain menyusul).
- Membuat repo baru yang ditujukan untuk onboarding developer baru.
- Problems
- Alerting system terkadang mengganggu, terlalu banyak alert malah cenderung diabaikan
- Development workflow untuk beberapa project terlalu rumit
- Plans
- Melakukan housekeeping untuk data yang tidak dipakai
- Mengimplementasikan automation di beberapa project lain
- Tune up Alerting, mengurangi alerting yang tidak perlu
- Menyederhanakan development workfolow
Dengan melakukan hal ini, setidaknya untuk saya, selain bisa membuat jurnaling apa yang sudah dilakukan sehingga lebih bisa memiliki konteks dan ownership dalam project, juga bisa untuk meng-update tim lain apa yang sudah dikerjakan, dan jika ada tim lain yang bisa membantu atas Problem dan Plan kita, maka komunikasi dengan tim bisa terus terjaga, komunikasi yang baik adalah pilar dari project yang sukses dan berkesinambungan.