Zaman dulu, anak kecil akan mencoba menarik perhatian orang lain bisa dengan menangis, tantrum, sampai mendapatkan perhatian dari orangtuanya atau orang sekelilingnya, bisa itu ingin suatu barang atau hanya ingin perhatian saja.
Zaman sekarang, tidak banyak yang berubah, tapi media dan jangkauannya menjadi lebih luar, sekarang orang bisa mengharapkan atensi dengan mudah, dan bisa menjangkau luas, bahkan seluruh dunia, dengan bantuan internet.
Masih ingat dengan berita heboh 2 remaja naik tower hanya demi konten, tidak mengindahkan keselamatan diri sendiri dan orang lain, dan juga pemilik tower tersebut.
Atau yang baru lalu juga, kuburan Vanessa Angel diserbu oleh para pemburu pembuat konten youtube, orang-orang disebut sebagai content creator ini bisa dengan cueknya membuat konten yang tidak bermoral, tidak mendidik, demi perhatian.
Yang dicari adalah atensi, perhatian, berharap konten yang dibuat bisa viral, bisa menjadi youtuber-youtuber ternama yang sudah lebih dulu tenar, bermimpi bisa menjadi terkenal dan banyak uang, atau mungkin sederhananya hanya ingin terkenal, dan bisa memuaskan ego.
Banyak cara-cara lain yang dilakukan orang-orang demi bisa terkenal, dari mulai membuat sesuatu yang kontroversional, bisa ucapan, atau bahkan baju, atau lebih lagi bahkan tidak pakai baju, berani dilakukan agar bisa terkenal.
Atensi ini ada “nilai ekonomi”, baik langsung maupun tidak langsung, bisa berupa materi, atau bentuk perhatian, atau juga sebagai strategi yang digunakan secara perlahan untuk membangun image, semua ada motivasinya, dan atensi ini bisa bikin kecanduan.