← back to home

Egypt Rabaa killings pain lingers 10 years on →


“Dead bodies were everywhere,” he recalls. “We couldn’t keep count. We couldn’t help one another.”

Kejadian berdarah di Rabaa, Mesir, sepuluh tahun lalu, ratusan (bahkan ada yang melaporkan lebih dari seribu) meninggal dunia dalam kejadian tersebut, dan beberapa berita dan ada beberapa orang yang diinterview yang mengalami kejadian itu, membacanya sendiri sudah bikin eneg.

Bahasan di outlet berita Washington Post

“I carried my father, I put him in the grave and his blood was on my clothes,” Omar told his mother when they returned home.

Dan mungkin ada hal yang seperti menjadi kesamaan untuk tragedi-tragedi tersebut, di Mesir, pembicaraan mengenai Rabaa ini agak sulit dibahas di sana, mungkin sama seperti kejadian tahun 98 di Konoha.