← back to home

A Wandering Mind is an Unhappy One. →


Photo by Sebastian Voortman

Otak dan pikiran kita, tidak akan selalu bisa mengikuti apa yang kita mau, harapkan, atau bahkan yang kita butuhkan, pikiran akan selalu off, dari paper yang dipublish sudah lumayan lama ini, saya menjadi tahu ada beberapa pertanyaan yang suka saya renungi, dan di sini setidaknya ada jawabannya.

Hitungannya saya masuk kategori otak yang typical, artinya tidak ada ada keadaan secara klinis berbeda neuro pathway-nya, masih tidak bisa dengan baik mengatur isi kepala, selalu ada input yang masuk dari luar, kalo tidak ada input, pikiran sendiri yang membuat hal itu, dari mulai kunci rumah apa sudah dikunci, ada barang ga di mobil yang ketinggalan, hari ini berapa derajat ya, kayaknya anime yang lagi diikuti keluar episode baru deh, dan lain-lain.

Meski kita sedang beraktivitas, pikiran tetap tidak bisa selalu mengikuti aktivitas yang sedang dikerjakan, misalkan ketika sholat, meski mulut membaca surat, doa, pikiran kadang memiliki agenda sendiri, wandering mind.

Apakah ini menjadikan kita tidak bahagia dengan adanya pikiran yang kemana-mana? tidak selalu, karena otak memang didesain seperti itu, akan selalu mencari pelarian.

Untuk muslim, sholat terutama mengajarkan kita akan presence, mindful, berada saat itu, sadar akan diri sendiri, sadar apa yang sedang kita lakukan/kerjakan

The happy upshot of this study is that it suggests a wonderfully simple prescription for greater happiness: think about what you’re doing. But be warned that like any prescription, following it is very different from just knowing it’s good for you. In addition to the usual difficulties of breaking bad or unhelpful habits, your brain may also be wired to work against your attempts stay present.

our brains settle into a conspicuous pattern of activity that corresponds to mind-wandering. This signature ‘resting’ activity is coordinated across several widespread brain areas, and is argued by many to be evidence of a brain network that is active by default.

Untuk menguasai dan praktek mindfulness, perlu banyak latihan, dan itu sulit, dan tidak akan bisa 100% menguasai, otak kita didesain untuk kesana-kesini.

link ke paper: Science, atau download papernya.