PPATK dan akun dormant yang diblokir →

Pendapat saya mengenai pemberlakuan aturan akun dormant dan aksi blokir yang dilakukan oleh bank terhadap akun blokir tersebut.

Secara prinsip dan ide dari aturan ini, saya cenderung mendukung, tapi dengan adanya penekanan aturan sampai tidak bisa ngapa-ngapain, agak lumayan ribet aja sih, musti urus ini itu yang belum tentu akun tersebut dipakai sering.

My Brain Is Autistic →

My Brain Is Autistic

Pada awal mendapatkan diagnosis, kayaknya seperti orangtua lainnya, bingung, gak tau musti ngapain, gak tau apa yang harus dipelajari, belum lagi masalah penerimaan, sempat juga fase denial, hal yang pertama dilakukan hubungi yang kita pikir sebagai ahlinya dibidang autisme, sampai mencari kemana-mana.

Kadang kita stuck, gak tau musti gimana lagi, alhamdulillah kita bisa ketemu dengan orangtua lain yang dalam posisi yang sama, saling menguatkan, saling tukar informasi, ini penting untuk tidak merasa sendirian, meski secara praktek kita memang yang tetap harus menghadapinya, tapi bonding dengan orangtua lain sangat membantu.

Memcoba memahami dan mengerti otak autistic, adalah hal yang terus berkelanjutan, penelitian saling berinovasi, menemukan teori baru, menguatkan teori, dan penelitian terus berlanjut, waktu terus berjalan, dan hasil penelitian yang sudah terbukti berhasil, harus segera dilakukan, terapi-terapi yang didengungkan di penelitian, dibuktikan dengan banyaknya bukti nyata, perkembangan dari individu autis, sisi perilaku, kognitif dan lainnya.

Artikel yang saya coba kutip, ini hasil dari banyak penelitian yang terbukti kuat, apa yang terjadi didalam otak individu autistik

Basically, most people’s brains are like a bunch of evenly distributed two-lane roads, but autistic people have 14-lane superhighways, labyrinths like the stuff of Greek mythology, toll booths, mountainous hiking trails, and rickety foot bridges.

Banyak sekali memang yang terjadi diotak individu ini, sehingga terkadang kewalahan, sensitif terhadap hal-hal yang mungkin menurut orang tipikal adalah hal yang sederhana.

We are in our heads with the urgency of Indiana Jones trying to navigate and keep up with your world and what is easy for everyone else. We spend so much time breaking our necks trying to do what everyone else is doing, the way they’re doing it, that we never get to learn what we can do if we open up that superhighway and do what we’re wired to do best– which varies depending on the person’s brain map.

Sensori-sensori yang sensitif, terkadang ada yang terhalang masalah fisik, yang menjadikan beberapa aktivitas menjadi terbatas, karena luas sekali dunia autistic ini, sehingga dikenal dengan istilah spektrum, masing-masing individu bisa diposisi spektrum yang berbeda, tidak akan sama satu individu dengan autistik dengan individu lainnya, yang bisa dilihat adalah trait, tanda, yang sifatnya umum, seperti stimming (mencari stimulan), bisa dnegan melirik, bersuara, tangan yang diayun-ayun, atau jenis lain, orang tipikal pun memiliki ini, perbedaannya individu autistik susah untuk menghentikannya, dan banyak yang melihat ini sebagai hal yang aneh, atau malah ada yang bilang ini penyakit.

Tantangan menghadapi ini tidak datang dari individu saja, tapi dari luaran, bisa dari lingkaran keluarga, atau lainnya.

Artikel - Download ilustrasi PDF

A Wandering Mind is an Unhappy One. →

A Wandering Mind is an Unhappy One.

Otak dan pikiran kita, tidak akan selalu bisa mengikuti apa yang kita mau, harapkan, atau bahkan yang kita butuhkan, pikiran akan selalu off, dari paper yang dipublish sudah lumayan lama ini, saya menjadi tahu ada beberapa pertanyaan yang suka saya renungi, dan di sini setidaknya ada jawabannya.

Hitungannya saya masuk kategori otak yang typical, artinya tidak ada ada keadaan secara klinis berbeda neuro pathway-nya, masih tidak bisa dengan baik mengatur isi kepala, selalu ada input yang masuk dari luar, kalo tidak ada input, pikiran sendiri yang membuat hal itu, dari mulai kunci rumah apa sudah dikunci, ada barang ga di mobil yang ketinggalan, hari ini berapa derajat ya, kayaknya anime yang lagi diikuti keluar episode baru deh, dan lain-lain.

Meski kita sedang beraktivitas, pikiran tetap tidak bisa selalu mengikuti aktivitas yang sedang dikerjakan, misalkan ketika sholat, meski mulut membaca surat, doa, pikiran kadang memiliki agenda sendiri, wandering mind.

Apakah ini menjadikan kita tidak bahagia dengan adanya pikiran yang kemana-mana? tidak selalu, karena otak memang didesain seperti itu, akan selalu mencari pelarian.

Untuk muslim, sholat terutama mengajarkan kita akan presence, mindful, berada saat itu, sadar akan diri sendiri, sadar apa yang sedang kita lakukan/kerjakan

The happy upshot of this study is that it suggests a wonderfully simple prescription for greater happiness: think about what you’re doing. But be warned that like any prescription, following it is very different from just knowing it’s good for you. In addition to the usual difficulties of breaking bad or unhelpful habits, your brain may also be wired to work against your attempts stay present.

our brains settle into a conspicuous pattern of activity that corresponds to mind-wandering. This signature ‘resting’ activity is coordinated across several widespread brain areas, and is argued by many to be evidence of a brain network that is active by default.

Untuk menguasai dan praktek mindfulness, perlu banyak latihan, dan itu sulit, dan tidak akan bisa 100% menguasai, otak kita didesain untuk kesana-kesini.

link ke paper: Science, atau download papernya.

Another Chapter

Moving on with life, one workplace to another. Since quitting from previous company, take more time with little one, since he had autism diagnosed couple years ago, with him, we (me and wife) visit quite a lot of therapy center.

And this time, Alhamdulillah, I’m back to the workforce again, with a lot of hope and dreams obviously, and pray that everything that we fought for does not wasted.


Tags: #life, #update

How Companies Monetize Loneliness →

This video speaks my worries, the thing that we probably think it is a harmless thing, like scrolling our phone, watching youtube, netflix or any other media consumption service, their main focus is our focus, our attention (some call it attention economy), even our time as human.

We might not notice it, or notice it but tend or choose to ignore it, how many time we talk with our friends, families? talk as in an offline activity exchange words between two people or more, facing each other, not via whatsapp, email or other tools.

In the video there’s people who bring actual grass to an event, to give them sense how to feel touching grass, real grass, mind boggling.

It’s a reminder that there’s a lot of thing in the outside world, not just your TikTok feeds, Instagram reels etc, in 2017, Netflix even double down to monitize this loneliness, saying that sleep is their competitor, THE sleep, the thing that we need to do, not to mention other things like praying, playing with kids, family.