How to Stop Advertisers From Tracking Your Teen Across the Internet →

Untuk yang sering berinteraksi di internet, bisa itu dengan aplikasi sosial media, atau mungkin browsing dengan browser, tidak akan lepas dengan tracker yang dipasang oleh website-website tersebut, tracker di internet sangat banyak jenisnya, dari mulai mengukur siapa pengunjung, dari negara mana, sampai dengan bisa mendeteksi posisi tepat, jenis kelamin, hp yang digunakan dan perusahaan-perusahaan tracker ini bisa saling melengkapi data satu sama lain.

Link ke artikel: How to Stop Advertisers From Tracking Your Teen Across the Internet

Bahkan perusahaan tracker ini bisa tahu kebiasaan-kebiasaan kita di internet, hal ini bisa disebut spying, memata-matai pengguna, kita tidak tahu sampai sejauh mana tracker itu memata-matai kita.

Oleh karena itu kita memerlukan proteksi terhadap hal tersebut, sebagai bagian dari proteksi privasi kita.

EFF (Electronic Frontier Foundation) merangkum beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melindungi privasi kita dan juga anak di keluarga kita, salah satunya dengan menghapus Advertising IDs, untuk lengkapnya bisa baca artikel ini.

Teens between the ages of  13 and 17 are being tracked across the internet using identifiers known as Advertising IDs. When children turn 13, they age out of the data protections provided by the Children’s Online Privacy Protection Act (COPPA). Then, they become targets for data collection from data brokers that collect their information from social media apps, shopping history, location tracking services, and more. Data brokers then process and sell the data.

Karena ketika umur remaja perusahaan bisa langsung menganggap mereka bisa dimata-matai, dan dianggap sebagai orang dewasa, hal ini bisa dengan mudah dimanfaatkan dan diikuti terus oleh perusahaan tracker, sampai mereka dewasa.

Covid turned out to be a giant goldmine for Corporate America →

Other people misery is other people happiness (/s).

For the record, these government readings on profitability are for the economy at large, not just the largest publicly traded corporations that dominate the US stock markets.
But one way to make sense of the historically high valuation of the US markets — the S&P is currently trading at a multiple of almost 22 times expected earnings over the next 12 months — is that it has something to do with margins.

This is not a secret, many companies the US especially Farmacies, and this is like validating the conspiracy theories about how Covid-19 was “made”.

Posisi (dan waktu) Menentukan Prestasi →

Saham memang hal yang selalu menarik dibahas, karena terbukti bisa menjadi aset untuk menambah kekayaan, bisa dalam waktu dekat atau lama, tergantung dari capital yang dimiliki, dan tentu saja keberuntungan bermain peran di sini.

Dalam artikel ini, saya mencoba melihat dari sisi suka ada perdebatan antara trading yang selalu diasosiasikan sebagai hal yang buruk, dan investasi yang selalu diartikan jangka panjang.

Hal ini diterjemahkan menjadi versus antara pendekatan teknikal, fundamental, atau mungkin ikut tren, dan beberapa pendekatan lain yang bisa saja diaplikasikan didalam investasi saham, mau itu jangka panjang, pendek, menengah, atau bahkan trading scalping (beli dan naik dikit langsung jual), itu kembali ke investornya sendiri, menurut saya, tidak ada yang benar atau salah dalam melakukan pendekatan tersebut, yang salah adalah kita langsung investasi tanpa ada kecukupan di sisi lain seperti dana darurat dan juga pengetahuan yang cukup mengenai dunia saham.

Link ke artikel: Posisi (dan waktu) Menentukan Prestasi di Seputar Finansial.

Update Menggunakan Windows

Update Menggunakan Windows

SPOILER: akhirnya beli PC yang lumayan lebih gede spesifikasinya dibandingkan dengan menggunakan PC yang sebelumnya.

Dengan makin seringnya menggunakan aplikasi yang berbasiskan Windows, aplikasi broker lebih banyak dirilis untuk Windows dibandingkan dengan macOS, jadi mau gak mau saya juga menggunakan mesin Windows hampir setiap hari, dan perjalanan ini saya tulis di sini.

Saya menggunakan PC ukuran mini, yang biasa disebut MiniPC, yang mana memiliki form factor yang kecil, karena saya tidak punya banyak ruang di meja saya, dan juga malas juga kalau komputer malah jadi biang listrik mahal, jadi dengan maksimal power sebesar 65watt, cukup buat saya sendiri.

Yang saya beli MiniPC keluaran Geekom, dengan spesifikasi CPU yang kurang lebih 2 tahun lalu, AMD Ryzen 7, saya pikir masih cukup untuk beberapa waktu ke depan.

Tapi memang ada pertimbangan lain, selain tentunya murah, hal lainnya, baca-baca, banyak masalah yang muncul untuk prosesor keluaran Intel, terutama untuk generasi ke 13th dan 14th.

Hal yang saya tidak bisa ganti adalah monitor, memakai satu monitor sekarang untuk saya tidak cukup, apalagi kalau harus melihat chart, dengan menggunakan 2 monitor, saya memiliki screen estate yang cukup dan lumayan bisa mengerjakan banyak hal tanpa harus selalu pencet Alt+Tab sering-sering.

Spek dari Geekom Mini PC A5 ini cukup saat ini menurut saya dengan level penggunaan saat ini, dengan CPU AMD Ryzen 7 5825U, RAM 32GB dan SSD 512, diisi dengan Windows 11.

Untuk yang tertarik membeli MiniPC ini bisa di Tokopedia atau Shopee, kemarin beli di Shopee karena kebetulan ada diskon aja, sayang kalau ga dimanfaatin.

Komputer sebelumnya saya menggunakan ThinkCentre bekas, dengan spesifikasi Intel i5 gen 7, dengan RAM 32GB dan SSD NVME beli lagi sebesar 1TB, mungkin PC ini balik lagi jadi server lab, dipasang lagi proxmox dan deploy kubernetes.

The thing with Notion

The thing with Notion

Notion huge fans!, while i was looking for a setting to disable spellchecker in Notion, since i’m writing an article using Indonesian, obviously spellchecker will throw a trantrum.

And looking at my device setting, oh my, i have a lot of device currently logging in to my account, there are even devices which i forgot to use, months and months ago.

Even though alread established some workflow for writing, but not for devices obviously.