Menggunakan "Firefox" lagi

Menggunakan "Firefox" lagi

Sudah beberapa tahun kayaknya saya gak menggunakan Firefox, karena beberapa alasan, salah satunya memory management, terkadang FF bisa lebih jelek, memory consumption dan juga memory hogging masih sering terjadi ketika saya menggunakannya, misalkan meski tidak aktif di website tersebut beberapa lama, tapi masih mengkonsumsi RAM.

Sampai saya kenal dengan Zen Browser, browser yang menggunakan basis kode Firefox (Gecko), dan juga mengubah tampilan dan desain browsernya, dan untuk memory management, mungkin benar di-manage dengan baik, atau sama saja, saya tidak begitu detil memperhatikan, tapi terasa beda dengan Firefox, terasa lebih gegas, mungkin bisa dicoba sendiri ya.

Ada beberapa fitur tambahan yang tidak ada di Firefox, tapi karena saya sudah tidak menggunakan Firefox, jadinya tidak bisa membandingkan secara berdampingan, tapi bisa dicoba dilihat di websitenya.

Mungkin saya agak sedikit de javu dengan Zen Browser ini, karena mengingatkan pada desain yang digunakan oleh browser Arc, yang mana Arc ini menggunakan Chromium sebagai basis kodenya.

Zen browser ini kompatibel dengan Firefox, baik extension atau add-on, dan juga bisa di-import dari Firefox, dan juga bisa konek ke Firefox Sync, jadi bisa di-sync dengan Firefox (desktop atau mobile).

Seputar haji dan umroh

Seputar haji dan umroh

Perjalanan ibadah umroh yang saya kerjakan awal tahun memang sangat membekas, dan tentunya berharap untuk bisa kembali lagi ke sana, dengan semua anggota keluarga, inshaalloh.

Atas pengalaman itu, terpikir untuk membuat sebuah website yang berisi tentang hukum haji dan umroh, yang bisa menjadi referensi bagi orang yang ingin menunaikan ibadah haji dan umroh, dengan menggunakan bahasa indonesia, dan tentunya dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang ada.

Akhirnya saya membeli domain seputarhajidanumroh.com, dan mulai membuat website ini, masih dengan konsep yang sama dengan website saya yang lain, berupa blog, isi dari blog ini inshalloh selain berisi tentunya tentang ibadah Haji dan Umroh, juga bentuk ibadah-ibadah lain yang sekiranya mendukung hal ini, atau juga berita-berita terkait ibadah haji dan umroh.

Mudah-mudahan bisa membantu, dan juga bisa istiqomah dalam menulis artikel di sana dan tentunya semoga bisa bermanfaat.


Tags: #personal, #blog

Conference Industrial Complex →

This is amazing post by Leigh McKiernon, this is exactly what’s happening in Indonesia, I have attended quite a lot of conference last year, mostly tech related, from Digital Summit something, security trend, and yes, Unlocking something.

Every month, Jakarta’s luxury hotels transform into theaters of corporate pageantry, hosting yet another “groundbreaking, future-shaping” event. The theme? Some version of “Unlocking Indonesia’s Potential”—as if the country is a locked treasure chest that just needs the right combination of PowerPoint slides to open.

And these lines are the kicker.

If you’ve attended more than one Indonesian business conference, you’ve probably experienced an eerie sense of déjà vu. Same hotel ballroom. Same buffet. Same talking points. And, most importantly, the same speakers.

Welcome to the elite world of Indonesia’s Panel Mafia—an exclusive club where the main qualification isn’t execution, but sheer endurance in repeating the same buzzwords for years without consequence. These people don’t just attend conferences; they orbit them like celestial bodies, forever circling but never landing.

Many probably had a conference fatigue, not to mention tired chased by account managers, sales person, etc, since our credentials were shared to the sponsors, they have time to ask your time.

Life Oh Life

Life Oh Life

Life is like a frequency, it has ups and down, sometime its down, sometimes deep, even too deep, and come back up, slow, fast, it keeps the balance, life will not just straight line all the way, it will have many things, the good, the bad, the great, the worst, it’s all there.

Things will balance itself eventually, the thing that we thought is a big deal today, could be just a flick of an eye in the future, the lose, the achievement might put a dent in your life.

The thing the we cannot control, we can only sit and watch, see what’s life gonna give us, and embrace it.

We can’t change from where we are, but surely we can change where we are going.


Tag: #personal

Menjadi tamu

Menjadi tamu

Awal tahun ini, alhamdulillah, saya berkesempatan untuk menjadi tamu Alloh, berkunjung ke tanah suci untuk menunaikan ibadah Umroh, bukan untuk koar-koar, tapi beribadah ini memberikan pengalaman yang unik, yang selalu menjadi hal yang sangat indah untuk diingat.

Berkunjung ketika cuaca dan suhu Saudi Arabia yang sangat dingin, apalagi jika dibandingkan dengan Indonesia, suhu terendah yang saya alami sekitar 6 derajat celcius.

Pengalaman ketika melihat ka’bah secara langsung selalu memiliki efek, walaupun itu bukan yang pertama, selalu merasa kagum, selalu merasa sedang mimpi.

Nabawi

Kunjungan pertama dari perjalanan ini langsung ke Madinah al-munawarah, yang mana di kota tersebut ada masjid Nabawi, atau sering juga disebut masjid nabi, dan ketika pertama kali mendarat, langsung disuguhi cuaca yang super dingin, waktu itu mendarat kira-kita pukul 1 dini hari, dan proses keluar bandara, dan kemudian sampai di hotel sekitar jam 2an.

Alhamdulillah, hotel yang ditempati tidak begitu jauh dari gerbang masjid, pintu king fahd, hanya jalan 3 menit sampai, dan tentunya setelah sampai di hotel, simpan barang, tanpa menunda lagi, langsung ke masjid Nabawi untuk sholat tahajjud sambil nunggu waktu subuh, subhanalloh indah sekali.

Alhamdulillah, juga memiliki kesempatan untuk masuk ke lingkungan rawdah, sepotong surga yang Alloh berikan di dunia, dan bisa sholat sunat di sana, lagi-lagi pengalaman yang sangat luar biasa.

Oh iya, di masjid Nabawi ini, dulu karpet dibedakan antara Rawdah dan lingkungan masjidnya, untuk Rawdah, dulu ditandai dengan karpet hijau, dan luar Rawdah dengan karpet merah, tetepi sekarang disamakan, semua menggunakan karpet hijau, dan juga sudah diterapkan sistem yang lebih baik, jadi tidak rebutan, karena terkadang suka saling injak karena buru-buru atau tidak melihat lagi siapa yang di depan, dengan aplikasi yang bernama Nusuk, kita bisa booking kunjungan ke Rawdah, dan kita bisa melakukan booking berkali-kali, kalau beruntung kebagian tentunya.

Di Madinah selama 3 hari, dan selalu merasa kurang, sholat, ngaji, dzikir dan ibadah lain selalu merasa kurang, apalagi dengan cuaca yang sangat mendukung, subhanalloh.

Al-haram

Kemudian melakukan ibadah inti dari perjalanan ini, yakni Umroh, dari Madinah mengambil miqot di Dzul Hulaifah atau biasa disebut Bir Ali, dimana lokasi ini adalah lokasi orang dari Madinah atau yang melewati daerah itu, jika ingin melakukan ibadah Umroh, kita mengambil niat umroh (atau haji) dan mengenakan pakaian umroh (kain ihram).

Sudah banyak yang berubah tentunya, dan masjid-masjid menjadi lebih besar sekarang.

Berangkat dari Madinah ke Mekah kita lalui dengan menggunakan kereta cepat Haramain, dulu menggunakan bis, bisa ditempuh sekitar 5 jam, dengan kereta cepat ini kurang lebih menjadi 2 jam, perjalanan jadi lebih pendek, dan bisa beribadah dengan lebih cepat tentunya.

Kami melakukan ibadah Umroh dimulai pada jam 11 malam, dan selesai jam 2 pagi, masjid Haram sangat penuh pada tanggal tersebut, karena memang musim dingin, dan sepertinya pada tanggal 25 januari sampai pertengahan Februari, katanya puncaknya, sangat banyak orang di Haram (dan Madinah juga).

Recharge

Perjalanan secara kronologis kayaknya ga perlu ya, karena hal ini harus dialami sendiri orang masing-masing pribadi, karena bisa sangat berbeda, tapi yang pasti untuk saya sendiri, perjalanan ibadah ini sangat-sangat-sangat berarti, disaat hati yang goyang-goyang, dan membutuhkan charging, ibadah ke sana, langsung disumbernya, memiliki arti dan pengalaman yang berbeda, inshalloh, berdoa supaya bisa ke sana lagi akhir tahun ini, kali ini bersama semua anggota keluarga, inshaalloh.


Tag: #personal