Pernah melakukan pembayaran untuk perpajangan STNK? kalau pernah, atau yang melakukan generalisasi terhadap aparat pemerintah yang lamban atau terkesan tidak peduli dengan layanan masyarakat.
Hari ini saya sengaja izin masuk siang untuk mengurus STNK saya yang hampir habis masa berlakunya, berangkat ke kantor SAMSAT (Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap) agak pagian, dengan harapan tidak ramai, sudah menyiapkan powerbank buat jaga-jaga kalo akan membutuhkan waktu seharian.
Sampai di kantor SAMSAT, dihampiri oleh petugas SAMSAT dan dikenalkan dengan aplikasi Sambara di ponsel pintar pegawai SAMSAT. Di situ didemokan bagaimana menggunakan aplikasi tersebut dan dijanjikan proses akan cepat. Saya mencoba menyimak dan ingin tahu sampai mana kebenaran soal ‘proses cepat’ ini. Ya, saya termasuk yang skeptis tersebut. Dalam aplikasi itu didemokan memasukan nomor polisi, kemudian nomer KTP yang digunakan saat membeli kendaraan tersebut, dan kemudian akan keluar informasi mengenai kendaraan yang kita gunakan tersebut. Sampai saat ini saya belum begitu kagum. Selanjutnya keluar semacam konfirmasi apakah saya hendak membayar tagihan pajak saya, kemudian pilih ‘Ya’, dan muncul kode pembayaran yang menurut pak Dedi itu nanti digunakan ketika membayar tagihan melalui ATM. Sampai tahap ini saya mulai tertarik. Karena saya tidak memiliki akun bank BJB (ATM yang tersedia di SAMSAT kebetulan BJB, Bank Jabar Banten), maka pak Dedi dengan baiknya menggunakan kartu ATM-nya untuk membayar tagihan saya terlebih dahulu (saya menggantinya tentu saja), dari menu ATM tersebut memilih pembayaran lain, dan menu pendapatan daerah, kemudian memasukan kode pembayaran yang sebelumnya muncul di aplikasi Sambara, dan pembayaran selesai, keluar bukti pembayaran. Bukti pembayaran ini yang akan digunakan sebegai bukti bahwa kita sudah bayar.
Menarik. Langkah selanjutnya adalah menemui kasir di SAMSAT, dan bilang ke kasir tersebut bahwa kita udah bayar menggunakan ATM, serahkan bukti cetaknya, dan STNK baru sudah dicetak! selanjutnya dilakuan pengecapan bukti, dan selesai.
Proses yang saya lakukan dari mulai mendaftar sampai beres dicetak tidak lebih dari 10 menit, jujur, saya terkesima dan kagum dengan proses cepat tersebut. Jauh dengan bayangan saya yang menebak akan makan waktu sampai siang atau mungkin seharian, nyatanya tidak. Ini sungguh sangat membantu masyarakat, bisa lebih banyak waktu untuk hal lain. oh iya, di ruangan kasir itu ada yang lagi antri dan ngomong kalo proses yang saya lakukan cepat sekali, dia udah nunggu sejam lebih belum juga beres.
Bravo!
Tambahan dari Pak Dedi dan pak Dudin, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk mengecek nomor polisi jika kita hendak membeli kendaraan, apakah kendaraan tersebut benar seperti penjual terangkan, bodong atau betul semua informasi kendaraan tersebut. Pembayaran pajak ini bisa dilakukan kapan saja dimana saja, dengan ATM bank BJB, BRI, BNI, BCA.