← back to home

Clickbait, cara yang masih ampuh menarik pembaca


Coba kita lihat judul-judul berita berikut,

Apakah ada kesamaan dalam berita tersebut? iya, judulnya bombastis, dan kemudian menggiring opini untuk orang-orang hanya bisa membaca dari judul saja, dan media tahu itu, ada maksudnya kenapa judul itu dibuat besar dan tebal, menandakan itu sesuatu yang penting, maka judul adalah hal yang dibaca terlebih dahulu, soal isi? meski berbeda atau jauh, hampir tidak akan dibaca oleh orang-orang.

Buat judul seheboh mungkin, makin heboh, makin menarik orang untuk klik dan share.

Sekarang kita lihat ini

View this post on Instagram

Toko-toko elektronik di tempat perbelanjaan Jakarta terpantau lengang, tidak banyak aktivitas jual-beli. — Apa ini ada kaitan dengan ekonomi yang sedang lesu? — CNBC Indonesia menyambangi Pusat Grosir Cililitan (PGC), toko-toko elektronik di Pasar Kramat Djati, hingga Plaza di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur. — Lorong-lorong jalan kecil di antara deretan toko bisa dilewati dengan leluasa. Tak ada desak-desakan. Bangku-bangku yang disediakan untuk pengunjung masih tertata rapi di depan etalase toko. — Sebagian besar pegawai hanya terlihat duduk menyaksikan layar gawai lantaran tak ada pengunjung yang mesti dilayani. — Menurut pegawai toko tingkat kunjungan mulai naik saat akhir pekan. Namun, itu juga bukan kabar menggembirakan. — Lesunya aktivitas perekonomian seperti pedagang elektronik di pasar, bersamaan dengan catatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2019 yang hanya mampu bergerak di angka 5,02% atau dalam tren melambat. — Vice President Corporate Affair PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) Kang Hyun Lee termasuk mengakui kondisi ekonomi Indonesia di mata pengusaha memang sedang sulit, bahkan ia menggunakan istilah 'menderita' saat menjual produk elektronik saat ini di pasar domestik. — - - - - - #elektronik #handphone #smartphone #tokoelektronik #televisi

A post shared by CNBC Indonesia (@cnbcindonesia) on

Meski di komentar orang-orang mengatakan bahwa sekarang trennya pindah, orang beli ponsel via online, sudah berkurang orang membeli ponsel secara offline datang ke toko, lebih enak, karena dikirim, dan terkadang ada promo jadi lebih murah.

Tapi tidak, akun tersebut setelah membuat “kehebohan” digambar, dilanjutkan di caption dengan tulisan “Apa ini ada kaitan dengan ekonomi yang sedang lesu?”, lempar pertanyaan yang notabene aman, karena jika ditagih data yang bisa mendukung klaimnya, bisa berkilah karena itu suatu pertanyaan, bukan suatu statement, atau hal yang didukung data.

Selanjutnya tinggal menunggu orang yang terburu-buru membagi berita itu di grsup WhatsApp, dan terciptalah traffic yang organic.

Dulu masih ingat koran yang bernama Lampu Merah, atau Lamer, dengan headline yang sangat menakjubkan.


Tags: #rant, #social media, #news