Surely some people can read a book or watch a movie once and retain the plot perfectly. But for many, the experience of consuming culture is like filling up a bathtub, soaking in it, and then watching the water run down the drain. It might leave a film in the tub, but the rest is gone.
Susahnya bagi kita untuk mengingat, dalam hal ini mengingat hal-hal yang baru dibaca atau dimengerti, dalam hitungan jam bisa sudah tidak utuh lagi ingatannya, artikel yang saya pikir merefleksikan keadaan tersebut, apalagi untuk mengingat hal yang terjadi, baca, bertahun-tahun lalu.
Menariknya mengenai Forgetting Curve, bagaimana kita lupa dengan informasi, buku, artikel, atas apa yang baru saja kita baca, dan kemudian seiring waktu lupa.
Dan saat ini saya menggunakan 1Password untuk mengatur akun login, password, dan juga informasi-informasi private lainnya di aplikasi tersebut, hal ini dalam satu sisi membantu kita agar bisa memikirkan hal lain selain password, bisa mengalokasikan energinya untuk hal lain juga, dan bisa lebih produktif, di atas kertas.
Kenyataannya tidak selalu begitu, bagian untuk mengingat tersebut tidak digunakan untuk hal lain seperti yang direncanakan.
Dulu password atau passphrase, diserahkan pada otak dan jari, tinggal mengetik, semuanya nyaris otomatis, sekarang tidak begitu lagi, terkadang butuh waktu untuk mengingatnya, faktor umur? tentu itu jadi satu faktor juga.
Dan banyak juga keahlian-keahlian yang bisa hilang, bahasa pemograman salah satunya, jika lama tidak menggunakannya, kemungkinan untuk lupa akan selalu ada.