Ini adalah pengalaman saya menggunakan tiga servis untuk kebutuhan investasi saya, terutama untuk investasi berupa reksadana atau obligasi, karena terlalu panjang, dipecah menjadi 2 bagian, klik di sini untuk membaca bagian 2.
Setelah sebelumnya menulis membuka reksadana di bukalapak dan tokopedia, dituliskan bagaimana membuka reksadana dengan mudah di 2 e-commerce tersebut. Kali ini saya share pengalaman membuka dan menggunakan aplikasi reksadana di 3 situs yang menjual reeksadan, yaitu Bareksa, Tanam Duit dan Investree sebagai agen penjual reksadana yang dikemas dalam bentuk marketplace.
Untuk informasi seputar personal finance dan artikel investasi lainnya, silakan buka Seputarfinansial.com.
Fitur
Bareksa
Bareksa menyediakan komoditas reksadana dan obligasi (SBN), meski memberikan informasi saham, Bareksa tidak atau setidaknya belum menyediakan fitur jual beli saham, tapi bareksa mempunyai fitur untuk langganan informasi data historis saham, reksadana, metriks saham, obligasi dan lainnya, sebagai bentuk unggahan untuk member yang membayar sejumlah uang.
Bareksa juga menampilkan banyak pilihan produk reksadana yang bisa dipilih oleh nasabah Bareksa dari banyak pilihan manager investasi.
Tanamduit
Tanamduit menjual reksadana dan obligasi negara (SBN), memiliki antarmuka yang sederhana, terbilang mudah, meski reksadana yang disajikan dimarketplace-nya terbilang sedikit jika dibanding dengan Bareksa.
Investree
investree juga menjual reksadana, untuk penjualan reksadana di Investree menggunakan Tanamduit sebagai partner, jadi sejauh ini tidak menyediakan marketplace sendiri untuk reksadana, karena core dari Investree sejauh ini adalah peer to peer lending.
Membuka akun
Bareksa
Pembukaan rekening di bareksa didahului dengan mengisi data diri seperti nama, email, KTP, informasi bank dan informasi lainnya, disini pengguna langsung disuguhkan dengan banyak form, dan mungkin akan jadi friksi bagi pengguna, karena proses onboarding sudah ‘berat’ didepan, tapi ini bisa jadi kemudahan bagi orang yang serius membuka akun di Bareksa. Bisa dilihat perbedaan dengan 2 website lain, dan dari gambar ini masih panjang form kebawahnya.
Tanam Duit
Di tanamduit, sepertinya mengurangi friksi calon pengguna yang hendak daftar diwebsitenya, dengan hanya mendaftar menggunakan nama, email dan password, sudah bisa membuka akun, tapi belum bisa melakukan transaksi pembelian reksadana dan obligasi, untuk bisa melakukan transaksi, pengguna diharuskan ‘meng-upgrade’ statusnya menjadi nasabah dengan membuka rekening di Tanamduit.
Setelah anda klik buka rekening, akan ditampilkan dengan form yang mana dibutuhkan sebagai syarat pembukaan rekening, anda diharusnya meng-upload file yang dibutuhkan seperti KTP dan lainnya.
Investree
Di investree, karena fokusnya ada peer2peer, mungkin agak sedikit membingungkan dengan kata yang ada, yaitu Lender, di investree, Lender ada seseorang yang memberikan pinjaman diplatform tersebut, dan kata ini dipakai ulang diproduk reksadana-nya, meski mungkin banyak orang lebih familiar dengan kata nasabah, karena disini pengguna tidak meminjamkan uang dalam artian peer2peer, tapi nasabah/pengguna memang memberikan uangnya ke manajer investasi untuk dikelola.
Seperti Tanamduit, Investree juga mencoba mengurangi friksi dari proses onboarding nasabah, meski agak lebih panjang, tapi masih lebih pendek dari pada Bareksa.
Ringkasan bagian 1
Saya mencoba meringkas tulisan di atas dalam bentuk tabel.
Bareksa | Tanam Duit | Investree | |
---|---|---|---|
Webapp | ✓ | ✓ | ✓ |
Android | ✓ | ✓ | ✗ |
iOS | ✓ | ✓ | ✗ |
Reksadana | ✓ | ✓ | ✓ |
Lending | ✗ | ✗ | ✓ |
SBN | ✓ | ✓ | ✓ |
Saham | ✗ | ✗ | ✗ |
UI/UX | ★★★★ | ★★★★★ | ★★★ |
Untuk bagian selanjutnya, akan dibahas ketika melakukan pembelian.