← back to home

Arc VS Zen Browser: perbandingan non-technical



Photo by Deden fathurahmanss

Dua browser “baru” yang saya gunakan sebagai browser (peramban) selain Brave yang saat ini menjadi browser default di komputer.

Dalam premisnya, dua browser ini memasarkan sebagai browser yang “edgy”, antarmuka yang bagus, berbeda dengan peers-nya atau dengan mainstream induk dari dua browser tersebut, Arc berasal dari Chrome/Chromium dan Zen dari Firefox, keduanya memiliki engine yang berbeda, Arc seperti chrome, menggunakan Blink, sedangkan Zen, karena forking dari Firefox, menggunakan Gecko sebagai engine utama.

Saat ini entah menggunakan Arc jadi tidak menarik lagi, saya pikir sebelumnya Arc bisa menggantikan Brave yang sudah lama saya gunakan sebagai pengganti Firefox, tapi ternyata masalah RAM ini cukup umum, Chrome, Arc, dan Firefox sangat rakus RAM, meski sekarang browser-browser sudah bisa melakukan mekanisme sleep untuk tab yang tidak aktif setelah beberapa waktu, tapi saya masih menemukan Arc masih mengkonsumsi RAM tinggi.

Baca: Menggunakan “Firefox” lagi

Zen ini browser yang paling terakhir yang saya pakai, dan setelah jatuh cinta dengan designnya, kemudian setelah digunakan Zen juga tidak berat, mekanisme sleep juga jalan dengan baik, tidak menemukan crash setelah seharian dipakai, dan salah satu fitur dari Firefox/Zen adalah Container, yang bisa memisahkan session yang digunakan untuk tujuan yang berbeda.

Memang ada fitur Arc/Chromium yang saya suka sekali, yaitu foldering, ini yang saya terapkan di Brave.

Baca: Benchmark Browser

Hal lain yang memusingkan di Arc ini pemindahan menu, secara UX Brave dan Chrome tidak jauh beda mengenai peletakan menu, sedangkan Arc banyak ubah sana sini, mungkin biar tampak lebih beda dari yang lain.

Selain perubahan UI/UX saya belum nemu fitur dan hal yang bisa membuat saya stick sama Arc.

Lain halnya dengan Zen, meski Zen saat ini menjadi browser sekunder (Brave jadi yang utama), tapi saya gunakan untuk banyak pekerjaan, dan Zen bisa diandalkan, untuk pemilihan browser sekunder saya mencoba beberapa browser lain seperti DuckDuckGo, Avast, Vivaldi, tapi Zen jadi pemenang.

Baca: DuckDuckGo Browser: A Privacy oriented browser

Hal lainnya yang saya suka dari Zen, ketika kemarin Zen rilis versi baru, 1.12b, rilis tersebut merusak beberapa tampilan UI dari Zen, dan saya komplen di Twitter, tidak lama kemudian di jawab (meski tidak tepat analisa mereka), tapi sepertinya Zen bisa reproduce bug tersebut, dan tidak lama, rilis baru keluar, dan masalahpun hilang, dan mereka rilis ketika waktu sedang akhir pekan, salut!

Untuk siapa?

Zen cocok digunakan untuk orang yang terbiasa dengan Firefox, atau hendak mencoba pengalaman baru dengan browser lain selain Chrome, Zen juga cocok untuk yang suka browser yang cepat dan aman.

zen

Zen juga kompatibel dengan extension Firefox, dan pastinya bisa konek dengan Firefox Sync, jadi history, extension dan info lainnya bisa portable dan bisa saling singkron dengan mesin kita yang lain, sama halnya dengan Brave, semua history, password, extension, bisa langsung ada ketika kita sync.


Tags: #review, #software