M-Tix atau TIX-ID?

Sebelumnya saya pernah menulis blog tentang membeli tiket XXI dengan menggunakan M-Tix, dan sedikit update, saat ini sudah tidak menggunakan aplikasi tersebut lagi, berganti dengan menggunakan TIX-ID dan tidak tertarik juga mencari tahu kenapa ada 2 aplikasi dengan tujuan yang sama (perusahaan keluarga, go figure).

Read more →

Being Cashless

Sudah hampir 2 bulan ini saya mencoba eksperimen dengan tidak menggunakan uang tunai sebagai media pembayaran untuk beberapa besar pengeluaran yang bisa dibayarkan dengan kartu debit offline/online.

Menggunakan cashless untuk pembelian bensin, membayar online riding (grab, gojek), membayar tagihan, investasi dan lainnya. Memang masih menyimpan uang di dompet (harus!), saya tidak memiliki kartu kredit, tidak tertarik juga saat ini. Untuk beberapa tagihan, pembelian, saya menggunakan e-Card dari Jenius, dibantu dengan beberapa online tools dan dari bank lainnya sebagai suplemen yang biasanya dihubungkan dengan akun Jenius saya atau bank yang menyediakan aplikasi online tersebut.

Read more →

Perbandingan Bareksa vs Tanam Duit vs Investree, bagian 2

Bagian kedua pembahasan layanan investasi online yakni Bareksa, Tanam Duit dan Investree, jangan lewatkan membaca bagian 1.

Pada bagian pertama, dijelaskan tentang apa yang disajikan dimasing-masing website dan bagaimana caranya untuk membuka akun dimasing-masing website/aplikasi.

Untuk informasi seputar personal finance dan artikel investasi lainnya, silakan buka Seputarfinansial.com.

Read more →

Nge-blog ditahun 2018

Tahun 2018 ini saya menulis di-blog ini sebanyak 73 tulisan (plus ini), dan melakukan commit 148 kali ke repo blog ini di github. mungkin harus lebih dibuat sering dalam menulis, meski terkadang menulis juga di tech blog punya jenius dan jakartadev (pssst terkadang isinya sama hehe..).

Saya menyimpan isi blog dan engine-nya di github, bisa baca tulisan saya tentang editorial menggunakan git.

Gambar di atas hasil tangkapan layar, dengan menjalankan aplikasi git-bars, bisa diinstall via pip/pip3.

Sastra: Laluba oleh Nukila Amal

Laluba Nukila Amal

Buku, sesuatu yang dipegang, dirasa, dinikmati, dengan membaca rangkaian kata, menjadi cerita, ada karakter, tempat, kejadian, semua membuat theater of mind, menjadikan pikiran kita bebas untuk mengartikan, membayangkan atau imajinasi sesuai dengan interpretasi kita terhadap isi cerita dari buku tersebut.

Kemudian akhirnya saya mencoba juga membaca buku sastra, hal itu merupakan suatu pengalaman yang berbeda, biasanya membaca fiksi/fiski ilmiah, dan ini berbeda 180 derajat, rangkaian kata biasanya diterjemahkan menjadi satu imaji yang terstruktur, dalam sastra (setidaknya sepengelaman saya) kata diterjemahkan/diimajinasikan menjadi struktur (narasi, cerita) sampai akhirnya pindah ke paragraf berikutnya, dan dihancurkan struktur yang sudah ada sebelumnya, rekonstruksi lagi, hancur lagi, kemudian paragraf berikutnya merekonstruksi beberapa paragraf sebelumnya yang sudah dihancurkan hanya untuk dihancurkan lagi di beberapa paragraf ke depan (lol, masih mencoba terus membaca).

Sastra memang bukan untuk semua orang, ada yang bilang menikmati sastra itu kenikmatannya didapatkan seiring dengan pengalaman (acquired taste), makin sering membaca, makin bisa menikmati karya sastra.

Read more →